Memaksimalkan lokasi dan peralatan

02/03/2011 09:39

“You know what absolutely the best piece equipment to use on any job? The one you have with you” sebuah kalimat dalam buku The Hot Shoe Diaries, Joe McNally yang menempel erat di otakku.


Hal itu pula yang coba aku praktekkan saat diajak ikut hunting Komunitas Fotografer Bekasi oleh Mpu Gondring dan Ditto Birawa. Awalnya hanya diminta untuk sharing, tapi ternyata lokasi dan modelnya membuat tangan ini gatal ingin memijit shutter.
Sayangnya, tidak bawa lightstand, umbrella adapter atau portable softbox. Yang ada hanya camera, lensa wide dan dua buah flash. Langit berawan, setelah sebelumnya lokasi pemotretan diguyur hujan.

Untuk membuat langit lebih biru, derajat Kelvin di kamera aku set ke angka 5000. Cukup untuk membirukan langit, ditambah dengan sengaja ambience aku buat under sekitar ½ sampai 1 stop.  Under exposure ambience ini akan membuat warna langit lebih matang.
Untungnya, di sekitar lokasi terdapat tiang-tiang lampu yang terbuat dari akrilik warna susu. Wah… bisa neh dijadikan tempat untuk memantulkan lampu, mengurangi efek keras flash yang langsung diarahkan ke objek.

Sengaja aku membiarkan computer kamera berkomunikasi dengan flash  untuk mengatur power flash yang keluar. Mode wireless E TTL aku aktifkan. Satu unit flash di body aku aktifkan sebagai master. Satu lagi aku jadikan slave dan diletakkan di bibir tiang lampu. Aku menyadari, dengan memantulkannya, power flash yang jatuh di model akan berkurang, sehingga secara otomatis aku ubah model TTL nya menjadi  + 2.

Mengisolasi cahaya
Saat motret untuk kesenangan seperti ini, imajinasi dan kreatifitasku bisa di eksplore semaunya. Tanpa ada koridor harus membuat foto high key atau low key. Tanpa ada rambu rambu permintaan klien atau yang memberi tugas motret.

Dan saat itu yang ingin kulakukan adalah tidak menerangi semua bagian model. Mengisolasi cahaya hingga hanya mengenai bagian tertentu. Memfungsikan flash sebagai alat pemberi highlight dan membiarkan cahaya matahari sore menerangi bagian lainnya.

Nggak bawa payung translucent, umbrella adapter, softbox dan lainnya. Lalu bagaimana? Kucoba mengatur zoom dari flash. Logikanya, makin panjang focal length di flash tentu akan memberi efek hot spot pada titik tertentu dan membuat gradasi, gelap terang yang menarik.

Technical data :
ASA 100, diafragma f 4 – speed 1/250, waktu pemotretan sekitar pkl  17:30 sampai 18:00 WIB

 

sumber :  ( idstrobist.multiply.com/journal?&=&page_start=0 )

 

Search site

Contact

Blitarian Photo Club Jl. Diponegoro 09. Blitar, Indonesia